Pengantar Redaksi: Teruslah Peduli dan Berbagi | Berita Populer Lazismu
TERUSLAH PEDULI DAN BERBAGI
Para muzakky dan donatur yang dirahmati Alloh. Segala puji hanya untuk Alloh, sholawat untuk Rosululloh saw. Semoga Alloh selalu melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga hidup selalu berpegang pada Alquran dan Sunnah Rosululloh saw, teladan terbaik kita. Semoga kita bisa dengan ikhlas dan istiqomah menjadikan hidup ini sebagai ladang ibadah, amal salih, dan dakwah amar makruf dan nahi munkar.
Semoga kita dapat selalu mensyukuri nikmat-Nya yang tak terhingga demi menunaikan kewajiban hablun minalloh dan hablun minannas. Semoga kita dapat terus bersabar saat menunaikan ketaatan kepada-Nya atau saat menghadapi sunnatulloh berupa ujian, musibah, kesulitan dan tantangan hidup. Semoga hidup menjadi berkah dengan amal-aamal salih kita
Semoga kita dapat selalu menjaga iman, amal, salih, saling mewasiatkan kebenaran dan kesabaran Semoga keluarga kita menjadi keluarga sakinah, mawaddah wa rohmah. Semoga anak-anak kita menjadi generasi terbaik, salih dan salihah Semoga Alloh memuliakan hidup kita dengan ketakwaan kepada-Nya, serta menganugerahkan husnul khotimah saat kematian menjemput kita.
Jika kita mencermati banyak pesan Alquran dan Hadits, sampailah kita pada kesimpulan betapa Islam memerintahkan kita untuk menjaga hak dan kewajiban kemanusiaan, setelah memenuhi kewajiban utama kita kepada Alloh. Kewajiban hablun minalloh dan hablun minannas itu harga mati. Satu ikatan amar yang bisa dipisahkan sebagai amanat-Nya. Tentu sesuai kemampuan.
Semua kita tahu, menunaikan kewajiban hablun minalloh dan hablun minannas itu adalah kemuliaan. Alloh memerintahkan kita agar hidup tolong menolong, saling peduli, dan saling berbagi. Berlomba meraih pahala melalui amal salih kita adalah harga dan martabat kita sebagai mukmin. Terlebih saat Alloh menguji kita dengan berbagai kelebihan. Kelebihan harta, ilmu, atau jabatan itu adalah peluang agar hidup jadi berkah. Kelebihan itu adalah amanah agar kita mentasyarufkan untuk mereka yang tidak beruntung atau sedang diuji karena sebagian kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi.
Maka, ketika Alquran menyeru kita untuk peduli dan berbagi kepada para mustahik yang tercantum dalam Surat Attaubah 60, kita laik menyambutnya dengan sami’na wa atho’na. Sebagian harta itu sejatinya hak para mustahik. Kita dapat menyerahkannya dalam bentuk zakat, infaq, dan shodaqoh. Dengan peduli dan berbagi harta menjadi berkah. Para mustahik dapat memenuhi kebutuhan hidup. Memenuhi kebutuhan para mustahik itu amanat syariat.
Menunaikan hak para mustahik itu adalah bagian dari kewajiban hablun minalloh dan hablun minannas. Kita peduli dan berbagi tentu karena syariat memerintahkan setiap mukmin yang mampu. Kita peduli dan berbagi bukan karena terpaksa, bukan pula karena berharap pujian. Kepedulian itu amanat kehidupan yang harus ditunaikan. Bahkan dalam keadaaan sempit sekali pun. Terlebih di saat semakin banyak saudara kita diuji faqir atau miskin, ditimpa musibah atau bencana, atau diuji PHK. Semakin banyak umat atau warga social kita yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya. Apalagi setelah kita tahu mereka ternyata korban keserakahan penguasa dan pengusaha yang tidak bisa menjalankan amanat yang dipikulkan di pundaknya. Mereka dilupakan oleh gemerlap dunia dan nafsu hura-hura.
Semoga dengan rahmat-Nya kita dimudahkan untuk tetap peduli dan berbagi kepada para mustahik yang diamanatkan kepada kita. Mereka adalah salah satu pintu gerbang ampunan, pahala dan sorga-Nya.
Komentar
Posting Komentar