Siraman Rohani: Saatnya Menjaga Tiga Amanat Besar | Berita Populer Lazismu
SAATNYA MENJAGA TIGA AMANAT BESAR
Drs. Abdul Hakim, M.Pd.I
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ
وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Alloh dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” QS Al-Anfal 27
Beragam krisis besar kemanusiaan, dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, politik, hukum, budaya dan hankam tengah melanda dunia. tak terkecuali Indonesia. Di tengah beragam krisis yang menimpa negeri ini, ada tiga amanat besar yang harus selalu diapresiasi, sekaligus menjadi komitmen utama umat, khususnya para para elit Islam.
Pertama, Islam adalah nikmat terbesar bagi Indonesia. Alloh swt menganugerahkan Islam sebagai agama sempurna agar umat Islam menjaganya sebagai amanat utama. Umat Islam wajib menjadikannya sebagai pedoman utama dalam semua dimensi kehidupan individu, keluarga, dan sebagai umat. Dengan Islam, Alloh swt menjamin, Indonesia akan meraih kemerdekaan, keselamatan, kedamaian, kedaulatan, kehormatan, kebahagiaan, dan kemuliaan. Sebaliknya tanpa Islam, individu, keluarga, suku, atau bangsa apa pun pasti berada dalam kehidupan nestapa, hina, sesat atau jahiliyah. Konflik, kezaliman, kekacauan, dan kerusakan akan terjadi di mana-mana.
“Dan sungguh inilah sirothol mustaqim (Islam). Maka, ikutilah, dan jangan mengikuti jalan lain yang mencerai-beraikan dari jalan-Nya. Itulah wasiat utama agar kamu meraih ketaqwaan.” TQS Al-An’am 153
Kedua, keberadaan umat Islam di dunia, khususnya di Indonesia adalah nikmat sekaligus amanat kedua. Menurut data, jumlah komunitas muslim di dunia saat ini satu setengah milyar. Lebih dari dua ratus juta adalah komunitas muslim Indonesia. Meskipun terdiri dari beragam latar belakang etnis, suku, bahasa, budaya, dan bangsa , mereka adalah satu umat, pewaris dan penjaga utama amanat Islam. Umat Islam wajib membangun ukhuwah dan kepemimpinan Islam demi menegakkan dan memenangkan Islam sebagai rahmat bagi semesta kehidupan. Tanpa umat dan kepemimpinan Islam, kehidupan ini menjadi liberal, jauh dari keadilan, kedamaian, toleransi, kemakmuran, dan kesejahteraan. Tanpa umat Islam yang bersatu menegakkan amar makruf dan nahi munkar, beragam kezaliman dan kerusakan sumber daya manusia dan sumber daya alam akan terjadi secara masif.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang meraih kemenangan.” QS Ali Imron 104
Ketiga, negeri-negeri muslim beserta kekayaan yang ada di dalamnya, khususnya Indonesia, adalah nikmat dan amanat besar ketiga. Alloh menganugerahkan Indonesia sebagai negeri kaya-raya. Gemah ripah loh jinawi, kata pepatah Jawa. Seluruh dunia tahu bahwa kekayaan sumber daya alam Indonesia ini sungguh tak terhingga. Negeri yang terhampar luas di bawah naungan zamrut katulistiwa ini, memiliki beribu pulau super indah menawan dan mempesona.
Bangsa kafir kolonialis seperti Portugis, Belanda, dan Jepang pernah menghalalkan segala cara pernah menjajah dan hendak merampas Indonesia dengan jalan memecah belah dan mengadu domba. Tetapi, sejarah membuktikan, dengan kekuatan aqidah serta persatuan, serta pengorbanan jiwa-raga, umat Islam berhasil merebut kembali negeri kaya-raya nan indah ini dari bangsa kafir, dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Sejak merdeka, kaum kafir, para kapitalis Barat, serta sosialis komunis Cina terus berikhtiar melumpuhkan Indonesia melalui rekayasa penguasaan sumber-sumber ekonomi, politik, hukum, pendidikan, sosial dan keamanan. Pasca reformasi bahkan bangsa ini di ambang krisis besar akibat kejahatan kolusi, korupsi, nepotisme, dan suap yang menjadi strategi kapitalis Barat dan Sosialis Komunis Cina menjerat pejabat dan pemimpin yang bermental sekuler dan pragmatis agar negeri ini tergadai.
Alih-alih untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, kini mayoritas sumber daya alam di negeri ini bahkan sudah dalam genggaman hegemoni Barat dan Cina. Khususnya pengusaha Sembilan naga. Kemiskinan, PHK dan pengangguran, dan kriminalitas terus meningkat. Negara terjerat hutang ribuan trilyun. Barat dan Cina bahkan berlomba menguasai Indonesia melalui rekayasa politik, hukum, pendidikan, dan iptek. Umat Islam bahkan menjadi sasaran persekusi dan kriminalisasi. Terorisme, radikalisme, intoleransi, anti NKRI, rasis, anti Pancasila adalah idiom sesat orang kafir, musyrik, dan munafik yang ditujukan untuk membuly, mempersekusi, mengadu domba, memecah belah, serta merampas hak dan kedauatan umat Islam.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik dan munafik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.” TQS Almaidah 57
Komentar
Posting Komentar