Meraih Prestasi Umur #6 : Dengan Tetap Merajut Silaturrahim Meski Tak Bisa Jumpa, Di Tengah Pandemi COVID-19 | Berita Populer Lazismu



Meraih Prestasi Umur (6)
DENGAN TETAP MERAJUT SILATURRAHIM MESKI TAK BISA JUMPA, DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Oleh :Sunarko, S.Ag.,M.Si)*

   
Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita. Semoga ibadah puasa dan ibadah yang lain di bulan Ramadhan seperti sholat sunnah tarawih,  tadarus Al-qur'an,  zakat fitri,  sedekah  dan seluruh aktivitas ibadah selama bulan Ramadhan diterima Allah SWT dan menghantarkan kita menjadi hamba yang bertaqwa,  menjadi manusia yang bersih suci karena dosa-dosanya diampuni Allah SWT.

Nabi SAW bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Muttafaq Alaih)

Para Muzakki,  donatur dan pembaca yang dikasihi Allah,  penulis mewakili Badan Pengurus Lazis Muhammadiyah (LAZISMU) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IEDUL FITRI 1441 H/2020 M.TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM.  Semoga Allah SWT menerima Amal ibadah kita.  Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin. 

Badan Pengurus LAZISMU Kota Surabaya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan para muzakki/donatur menunaikan membayar Zakat,  Infaq,  Shodaqah dan dana sosial lainnya (ZISKA)  melalui lazismu Kota Surabaya. Alhamdulillah selama bulan maret sampai bulan mei 2020 sebanyak 10.000 paket sembako bantuan dari para dermawan sudah kita bagikan bersama MCCC SURABAYA yang tersebar di 32 Posko kepada saudara kita khususnya warga Surabaya yang terdampak Corona.  Mereka adalah para pekerja informal, guru ngaji,  muballigh,  APD untuk tenaga medis,  bantuan penyemprotan dari tim MDMC dan Lazismu,  juga bantuan berupa dana untuk biaya berobat para saudara kita yang terpapar corona.  Semoga Allah SWT membalas amal bapak/ibu semua dengan balasan yang terbaik. Aamiin.

Para muzaki/donatur dan pembaca yang budiman, perayaan Hari Raya Idul Fitri Tahun ini memang berbeda dengan  tahun  lalu. Karena pandemi Covid-19 pemerintah  mengimbau untuk tidak mengadakan silaturahim Idul Fitri. Kondisi semacam ini harus menjadi kesadaran bersama demi ihtiar dan jihad bersama melawan corona agar penyebaran virus mematikan ini tidak terus menyebar. Semua pihak harus bisa menahan diri untuk tidak membuat kegiatan-kegiatan yang bisa mendatangkan kerumunan masa. Seluruh protokol kesehatan juga harus di taati. Kesabaran, keikhlasan untuk disiplin semoga menjadi solusi demi mimpi bersama wabah corona segera berakhir. Puasa yang sudah kita lalui selama satu bulan penuh semoga bisa merubah pribadi kita menjadi pribadi yang bertaqwa. Sabar adalah salah satu  ciri manusia bertaqwa.

Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 155 :

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(QS. Al-Baqarah ayat 155).

SILATURAHIM IDUL FITRI DISAAT PANDEMI COVID-19

Himbuan pemerintah untuk tidak melaksanakan silaturahim idul fitri 1441 H / 2020 M, maksudnya adalah silaturahim dalam arti saling beranjang sana berkunjung kepada kerabat atau saudara muslim baik yang dekat maupun jauh. Kegiatan mudik lebaran yang biasanya di lakukan dengan gegap gempitapun oleh pemerintah juga di larang. Hal itu juga bentuk ihtiar bersama untuk memutuskan penyebaran Virus Corona. Semoga musibah pandemi COVID -19 ini bisa kita ambil hikmahnya untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak sedekah pada saudara yang terdampak Corona, perbanyak Istighfar sekaligus perbanyak berdoa memohon ampunan pada Allah semoga musibah COVID -19 segera berakhir.

Para muzakki,  donatur dan pembaca, merajut tali silaturrahim (menjalin hubungan tali kasih sayang)  baik kepada karib kerabat dekat,  tetangga dekat,  semua teman baik yang dekat dan berada ditempat yang jauh merupakan ajaran yang mulia guna terus memupuk jalinan kasih sayang diantara sesama.  Disaat pandemi wabah covid-19 ini maka silaturrahim idul fitri yang biasanya kita lakukan dengan berkunjung ke rumah,  saling memaafkan,  saling berjabat tangan agar dosa-kita diampuni oleh Allah SWT maka saat ini silaturrahim sebaiknya hanya kita lakukan melalui media sosial antara lain dengan Whatsapp, VC,  Facebook,  Instagram, massanger, Zoom,  SMS, melalui telephon dll.

Silaturrahim memang bisa dilakukan kapanpun kita ada kesempatan tanpa harus menunggu hari raya idul fitri. Silaturrahim yang dilakukan saat lebaran adalah karena moment liburan dan hari raya dimana di luar hari raya kita disibukkan dengan kerja.  Kesempatan berhari raya dan liburan itulah yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk merajut tali kasih sayang (hubungan kekeluargaan) dengan para kerabat dan teman yang kita cintai.

PERINTAH DAN KEUTAMAAN SILATURAHIM

Perintah dan keutamaan silaturahim adalah Allah Ta’ala memerintahkan untuk menyambung tali silaturahim, dalam firman-Nya:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS. An Nisa: 36).

Allah juga berfirman:

وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros” (QS. Al Isra: 26).

Juga Firman Allah QS. Ar Rum ayat 38

فَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ ذَلِكَ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung” (QS. Ar Rum: 38).

Demikian juga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau memerintahkan umatnya untuk menyambung silaturahim, dalam sabda beliau:

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليصل رحمه، ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah tali silaturahim. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik atau diam” (HR. Bukhari).

Bahkan terdapat ancaman serius bagi orang yang memutus silaturahim, beliau bersabda:

لا يدخلُ الجنةَ قاطعُ رحمٍ

“Tidak masuk surga orang yang memutus silaturahmi” (HR. Bukhari – Muslim).

Dan diantara keutamaan menyambung silaturahim adalah diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من أحب أن يبسط له في رزقه، وينسأ له في أثره فليصل رحمه

“Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi” (HR. Bukhari – Muslim).

Dan ia juga merupakan salah satu sebab masuknya seseorang ke dalam surga. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أيها الناس، أفشوا السلام، وأطعموا الطعام، وصلوا الأرحام، وصلُّوا بالليل والناس نيام, تدخلوا الجنة بسلام

“Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim, shalatlah pada malam hari ketika orang-orang sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat” (HR. Ibnu Majah, At Tirmidzi, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Mari terus kita rajut silaturrahim agar jalinan kekeluargaan kita tetap erat. Saudara kandung saja akan kepaten obor bilamana silaturrahim itu tidak pernah dilakukan.
---------------------------------------------------
)* Penulis adalah Ketua LAZISMU kota Surabaya,  Kasi Bina Sosial Keagamaan Dinas Sosial Kota Surabaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya Jawab Agama: Zakat Uang Yang Masih di Pinjam Orang Lain | Berita Populer Lazismu

Tanya Jawab Agama: Tahlilan Atau Yasinan (Selamatan) Untuk Orang Meninggal Dunia | Berita Populer Lazismu

Tanya Jawab Agama : Hukum Membayar Zakat Secara Online | Berita Populer Lazismu